Jumat, 30 April 2021

My Pregnant and Birthing Story, HEG (Hiperemesis Gravidarum) & KPD (Ketuban Pecah Dini) || SHARING

10.00 17 Comments

 Assalamu'alaikum wr.wb.. 

Alhamdulillah, setelah hampir 2 tahun gak ngeblog lagi, aku ada keinginan dan keyakinan mau lanjutin nulis lagi di blog ini. Tapi kali ini gak cuma bahas tentang review produk atau event beauty aja, kali ini aku juga bakalan sharing-sharing tentang pengalamanku atau ceritaku yang memang aku rasa ada baiknya aku share juga siapa tau bakalan ada yang membutuhkan juga. Aamiin hehehe 


Ketika hampir 2 tahun gak ngeblog lagi, aku juga udah berganti status menjadi seorang istri dan bunda. Alhamdulillah aku menikah dengan suamiku April 2020 dan aku dikaruniai seorang putra yang lahir Maret 2021. 


Di kesempatan kali ini yang bakalan aku share ke para pembaca sekalian adalah cerita tentang perjalanan kehamilan ku sampai proses persalinanku. Dimana ketika aku hamil sempat mengalami HEG/Hiperemesis Gravidarum dan ketika persalinan aku mengalami KPD/Ketuban Pecah Dini. Buat tau jelasnya langsung aja aku bakalan cerita disini yaa.. 



Seperti yang aku bilang tulis tadi, Aku menikah pada April 2020
dikarenakan pas itu baru gencar-gencarnya lockdown karena pandemi covid-19
jadinya pas itu aku meniikah hanya akad di KUA dan acara seserahan di rumah secara sederhana
dan juga menunda resepsi pernikahannya.


            Selang 2 bulan menikah, ketika aku dan suami mulai mandiri tinggal dirumah pisah dari orang tua alhamdulillah aku hamil dikarenakan saat itu aku udah seminggu terlambat datang bulan dan iseng buat cek urin pake tespack. 



Dikarenakan memang sudah seminggu terlambat datang bulan
ketika aku tes menggunakan tespack hasilnya langsung garis dua dan terlihat jelas.



 Ketika udah tau kalau hasilnya positif aku usg ke dokter kandungan dan ketahuanlah kalau saat itu umur kehamilanku sudah menginjak 5 minggu. Sebelumnya aku cek dulu di bidan dan disitu aku di diagnosa KEK (Kurang Energi Kronis) dikarenakan LILA (Lingkar Lengan) kurang dari 23,5 cm dimana aku cuma 20 cm. Selain itu HBku juga kurang hanya 8,8 gr dimana normalnya adalah 12 gr serta berat badan yang cuma 40 kg untuk seukuran wanita dewasa 24 tahun dengan tinggi badan 151 cm. Setelahnya aku diberi vitamin pennambah darah, asam folat, dan penguat kandungan dari bidan.

            Setelah tahu umur kehamilan dan kondisi kehamilanku serta diberi beberapa macam vitamin, anehnya ketika itu juga aku langsung merasakan mual dan muntah tiap harinya sampai aku gak bisa masuk kerja dan akhirnya aku harus sampai opname di rumah sakit dikarenakan aku sampai mengalami HEG atau Hiperemesis Gravidarum atau mual muntah yang hebat. 



Ketika aku membaca-baca tentang HEG, sebenarnya HEG ini termasuk kejadian yang jarang terjadi pada ibu hamil namun apabila sampai terjadi penanganannya hanya dapat dengan medis. Dimana aku ketika itu sampai mengalami HEG dikarenakan 4 hari berturut-turut mual muntah bahkan ketika sedang makan dan minum jadinya aku kurang asupan dan dehidrasi meskipun aku masih doyan buat makan dan minum

        HEGku akhirnya bisa sembuh setelah aku opname dirumah sakit selama 2 hari 2 malam dan ketika pulang pun masih diberikan resep obat untuk mual muntah dan bahkan itu sampe aku mau lahiran atau hamil tua pun masih terkadang aku minim obat mual muntahnya dikarenakan ketika aku udah berasa pusing muak muntah aku harus minum obatnya itu biar bisa beraktivitas seperti biasa lagi, kalau gak minum bakalan tetap mual muntah terus bahkan sampai seharian meskipun aku masih doyan untuk makan dan minum namun pasti akan langsung mual dan muntah. 




Meskipun aku masih terkadang mual muntah namun ketika umur kehamilan ku udah 20 minggu aku melangsungkan resepsi pernikahan ku dan alhamdulillah semuanya lancar meskipun hanya 2 jam. Selain itu juga aku udah mulai kerja lagi sejak umur kehamilan ku 7 minggu bahkan itu bertahan sampai aku cuti melahirkan di umur 36 minggu.





Sebelum mengambil cuti melahirkan ketika umur kehamilan ku 30 minggu aku mulai ikut senam dan yoga untuk hamil. Dimana senam dan yoga dapat membantu kita dalam mengolah pernafasan, optimasi letak janin untuk mempersiapkan persalinan nanti. Ini adalah salah satu dokumentasi ketika aku ikut senam dan yoga hamil seminggu sekali. 
 



Selain senam dan yoga hamil, aku juga menyempatkan untuk jalan-jalan pagi ketika sudah mulai mengambil cuti melahirkan dengan tujuan supaya persalinanku besok lancar dan cepat prosesnya. Aku juga tetap beraktivitas seperti biasa seperti pergi keluar untuk belanja atau menghadiri undangan dengan tujuan supaya badanku tetap bergerak namun tetap jangan sampai kelelahan dan berlebihan ya. Cukup dengan tujuan supaya tidak rebahan saja meskipun tetap ada sehari yang aku hanya rebahan nonton saja hehehe.


        Akhirnya, ketika usia kehamilanku 39 minggu dimana itu tinggal seminggu lagi ke HPLku yaitu 10 Maret 2021 aku malah mengalami ketuban pecah pada pukul 15.00 WIB dirumah. Saat itu ada cairan yang keluar dengan sendirinya melalui jalan lahirku dan aku coba cek ternyata itu bukan urin, langsunglah saat itu ke klinik terdekat agar cepat dicek dan ditangani. Namun ketika dicek oleh bidan ternyata aku belum ada pembukaan lahiran dan kontraksi persalinan pun tidak ada. 

Karena hal itu aku akhirnya langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat dimana rumah sakit itu adalah rumah sakit yang sama dimana aku sebelumnya rawat inap/opname karena HEG itu namun kali ini dengan dokter kandungan yang berbeda. Aku dirujuk sekitar pukul 17.00 WIB dan aku mulai di periksa oleh dokter kandungan itu pukul 19.00 WIB. Saat di cek oleh dokter menggunakan USG memang terlihat janinku sudah masuk panggul dan air ketubanku sudah berkurang. Namun ketika dicek kembali masih belum ada pembukaan dan kontraksi persalinanpun tidak ada. 



Dikarenakan aku dan dokter kandunganku tersebut tetap ingin berusaha lahiran secara normal karena memang kondisi dari janinnya normal maka akhirnya diberilah aku infus induksi/pacuan yang tujuannya agar aku bisa segera kontraksi dan mengalami pembukaan untuk proses persalinan normal dan yang jelas aku juga akhirnya rawat inap di rumah sakit. Sekitar pukul 20.00 WIB aku mulai dipasang infus induksi dan menunggu sampai infus tersebut habis dan selanjutnya dilihat perkembangannya namun hanya mempunyai waktu selama 24 jam dikarenakan air ketuban yang sudah berkurang tersebut.


            Setelah infus induksi pertama habis. Aku masih belum merasakan kontraksi yang berturut-turut namun untuk merasakan nyeri dibawah perut, perut kencang dan mengeras, serta punggung dan kaki terasa pegel sudah namun belum yang teratur, masih ilang timbul dengan jeda agak lama dikarenakan saat itu aku masih bisa tidur lumayan lelap. Saat dicek kembali aku maish belum juga ada pembukaan. Akhirnya ketika sekitar pukul 07.30 WIB dimana itu sudah keesokan harinya aku di berikan lagi infus induksi yang kedua dimana dosisnya lebih ditambah dari yang pertama. Nah ketika iduksi yang kedua ini mulai pukul 11.00 - 14.00 aku sudah mulai merasakan sakit kontraksi yang teratur dan berlanjut terus menerus dengan frekuensi yang semakin bertambah tingkat sakit/nyerinya. Saat sudah jam 14.30 WIB dimana itu sudah hampir 24 jam dari aku mengalami pecah ketuban aku diperiksa kembali dan ternyata masih juga belum ada pembukaan. 


        Dokter sudah berusaha dan aku juga sudah merasakan sakit kontraksi namun belum juga ada pembukaan akhirnya dokter memutuskan untuk aku menjalani operasi caesar saja untuk mengeluarkan janin yang ada di dalam rahimku dikarenakna takut janin akan stress. Ohya, selama aku induksi itu juga suster rutin mengecek djj atau detak jantung janin ku untuk mengontrol apakah djjnya maish normal selama aku diberikan infus induksi itu.  
 

Sekitar pukul 14.30 WIB itu juga aku diputuskan untuk berpuasa dan menunggu sampai waktu operasi nanti yaitu pukul 18.00 WIB. Selama waktu menunggu itu tiba-tiba aku merasakan mulas dan meminta ijin suster untuk ke kamar mandi. Namun oleh suster aku malah diperiksa kembali karena takutnya sudah mulai pembukaan dan ternyata benar, waktu itu aku sudah mulai pembukaan 1 namun karena waktunya sudah melewati batas dari pecah ketuban aku tetap melakukan operasi dikarenakan sudah tidak ada waktu menunggu lagi untuk sampai ke pembukaan lengkap yaitu pembukaan 10.

Jadi, bayangkan ketika aku akan mulai di operasi dengan dipasangi kateter dll aku malah sudah mulai pembukaan dan kontraksi yang teratur. Hmmm bahkan saat itu aku juga masih pengen jalan saja untuk masuk ke ruangan operasi dikarenakan kalau aku duduk di kursi roda atau rebahan di kasur malah sakitnya terrasa lebih kuat. 

            Tepat pukul 18.00 WIB aku sudah mulai diberi suntikan bius melalui punggung bagian bawah dan saat itu rasa sakit kontraksi akibat pembukaan itu perlahan-lahan hilang sampai aku udah gak bisa menggerakan anggota tubuh bagian bawah. Setelah itu barulah operasi caesar dimulai. Pukul 18.45 WIB aku melihat sendiri bayiku sudah diangkat dari perut dan mendengar tangisannya. Saat itu juga aku langsung berterima kasih pada tim dokter dan perawat yang bersamaku di ruang operasi itu. Pukul 21.00 WIB operasiku selesai, saat proses operasi sempat terhenti dikarenakan aku sempat merasakan mual ketika sedang dijahit sehingga waktu selesainya memang tergolong agak sedikit lama. 



Inilah dia malaikat yang juga jagoan kecilku. Diberi nama "Aldebaran" oleh ayahnya, diambil dari nama bintang paling terang di rasi bintang taurus (rasi bintang bundanya) dan juga dalam Bahasa Arab berarti Pengikut. Dengan tambahan Rifqi yang diambil dari nama lengkap ayahnya yang dalam Bahasa Arab berarti Lembut. 

Diberi nama tersebut ayah dan bunda berharap malaikat kecil ini nantinya kelak akan menjadi laki-laki yang mengikuti sifat kelembutan dari Nabi Muhammad SAW. Aamiin. 

            Begitulah beberapa paragraf dari cerita selama masa kehamilan dan proses persalinan dari putra pertamaku. Terima kasih yang sudah berkenan berkunjung dan membaca tulisanku ini. Minta doanya juga semoga putra pertamaku selalu sehat, pintar, menjadi anak sholeh, membanggakan orang tua dan orang sekitar, dan berguna bagi agama, nusa, serta bangsa. Aamiin. 


See you in my next thread ya <3

Wassalamu'alaikum Wr. Wb...